Putus asa

Rope on a wooden deck.Image via Wikipedia
"Hampir saja aku putus asa."



"Putus asa apa?"

"Untuk dapat apa yang aku cita-citakan."

"Apa dia?"

"Nanti kamu tahulah."

"Kenapa nak putus asa?"

"Sebab ia sukar. Hampir mustahil."

"Kemudian?"

"Aku mula mengharap pada keajaiban."

"Jika tak berlaku?"

"Aku telah bersedia."

"Habis, apa faedahnya percaya kepada keajaiban?"

"Sebagai bekal untuk aku berusaha."

"... dan gagal?"

"Gagal dalam berusaha. Bak kalah dalam perang dengan jasad yang remuk. Tewas tapi puas."

"Puas?"

"Ya. Sebab sudah lakukan semua yang terdaya. Dan Dia tidak membebankan dengan apa yang kita tak terdaya."
Enhanced by Zemanta

Ulasan

Catat Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

Hari yang memenatkan

Jenis fi'il dan hukum-hukumnya

Rukun Islam dan rukun Iman